Ma’had Al-Jami’ah UIN Sumatera Utara Medan menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk ‘Pola hidup sehat dan kesehatan mental’ yang diselenggarakan di Aula Ma’had Al-Jami’ah UIN Sumatera Utara Medan pada Jumat, 17 Mei 2024 pukul 14.00 WIB.
Peserta seminar terdiri dari Mahasantri, mahasiswa Ilmu Hadis S1 dan S2, mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir S1 dan S2, Mahasiswa Studi Agama Agama.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Qu’an oleh adinda Vivi sutinalvi (mahasantri ma’had). Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Al-Ustadz Dr. Abrar M. Dawud Faza, S. Fil., M.A. menyampaikan bahwa Meskipun ibu rektor berhalangan hadir, beliau menyampaikan salam dan pesan yaitu Seluruh mahasantri yang ada disini, agar nantinya selesai dari sini, bisa merasakan manfaat dari keberadaan ma’had ini. Apa yang menjadi program dan kegiatan ma’had agar diikuti dengan hati yang ikhlas dan sebaik-baiknya oleh mahasantri. setelah mengikuti program ma’had ini selama setahun, mahasantri dapat mengimplementasikan manfaatnya di kehidupannya sehari-hari, dimanapun itu. Dan insyaAllah secara perlahan akan ada perbaikan prasarana yang ada dima’had ini sehingga ma’had menjadi tempat ternyaman dalam melakukan aktivitas dan kegiatan bagi mahasantri. Dan juga mari sama² kita doakan supaya nantinya UIN Sumatera Utara menjadi kampus yang unggul serta menjadi smart Islamic University.
Setelah itu acara dilanjutkan oleh penyampaian pemateri
Dengan tema “Pola Hidup Sehat dan Kesehatan mental”. Ada 11 point yang disampaikan yaitu:
- Menyadari bahwa orang yang menzhalimi yang rugi. Allah Maha Adil. Kita yang didhalimi, kalau sabar insyaAllah akan dapat hadiah dari Allah. Kita yang ditipu, kalau kita sabar insyaAllah akan diganti Allah yang lebih baik dan lebih banyak.
- Menyadari kalau tidak memaafkan, dendam, ini dan dengki kita yang rugi (ingat bahaya dengki). Allah Maha Memaafkan kita manusia hendaknya juga memaafkan
- Punya prinsip bahwa kita tidak bisa menuntut orang lain sesuai dengan kehendak kita. Orang memiliki pola asuh, tatar belakang, dan lingkungan yang berbeda-beda, sehingga cara berpikir, cara berbicara dan karaktemya juga berbeda-beda.
- Punya prinsip mengubah mulai dari diri sendiri,
- Kita sebaiknya justru kasihan dengan orang yang berbuat buruk karena orang itu sedang mengisi rekening keburukan.
- Kita berprasangka baik dengan cara mencari udzurnya sebanyak-banyaknya sampai habis, dengan kata mungkin. “Mungkin dia terpaksa, mungkin dia tidak sengaja, mungkin…, mungkin…, mungkin…”
- Katakan dalam hati kita, “Aku tidak akan merendahkannya, mungkin kalau aku ada pada posisi dia dengan latar belakang yang sama, aku juga seperti itu” (ingat bahaya merendahkan orang lain yaitu vibrasi negatif tercopy).
- Katakan dalam hati kita, “Aku tidak akan merendahkannya karena bisa jadi 3 bulan lagi, 6 bulan lagi, 1 tahun lagi, 2 tahun lagi atau di akhir hayatnya dia menjadi kekasih Allah dan lebih mulia dari aku” (ingat bahaya merendahkan orang lain yaitu vibrasi negatif tercopy).
- Menyadari bahwa, kalau kita fokus pada kekurangan orang lain sama dengan merendahkan orang lain (ingat bahaya merendahkan orang lain yaitu vibrasi negatif tercopy).
- Menyadari bahwa kesusahan, kekecewaan, musibah, sakit hati, fitnah dll., bisa jadi itu adalah pencairan rekening keburukan kita. Jadi jangan terburu-buru menyalahkan orang lain. Coba kita introspeksi.
- Jika sakit hati muncul atau ketemu dengan orang yang menyakiti muncul rasa dendam, iri, dan dengki, segera buang pikiran negatif kita dan kita ganti dengan doa cinta. Doa cinta mencegah vibrasi negatif tercopy
kesehatan mental merupakan hal yang tidak boleh diabaikan dan harus dipelihara sebaik mungkin. Lakukan cara menjaga kesehatan mental yang telah dipaparkan di atas agar fisik, psikis, emosi, dan kehidupan sosial selalu dalam kondisi yang baik. Kemudian acara ditutup dengan Doa dan Semoga Dengan adanya kegiatan ini mahasantri dapat mengetahui pentingnya menjaga pola hidup sehat dan Kesehatan mental untuk mencapai apa yang menjadi tujuannya hidupnya.